Sunyi

Sunyi


Mentari kian berlalu
menuju ke peraduannya
Dia telah berlalu dan mungkin enggan 
Menyapaku kembali
Rembulan ini pun muncul
Dengan senyum yang tak semanis dengan senyumannya kemarin.
Mengapa malam ini berbeda?
Semenjak senyummu tak lagi menyapaku
Ku rajuk lagi asal mengenangmu
Tak kuasa aku menahan air mata
Tak kala ku dengar senyum terakhirmu
Sebelum nafasmu berlalu dari ragamu
Kembalilah walau hanya dalam angan
Dan memadu kasih di dalam mimpi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Indonesia sebagai Sarana Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)