Cinta dan Rindu



Jika cinta hanya permainan?
Untuk apa menciptakan kesedihan?
Jika rindu ini hanya fiktif belaka,
Untuk apa menghadirkan saat tiada?

Jika cinta itu kasih?
Maka akan ada kebahagiaan abadi.
Jika rindu itu mengingat?
Maka ia tidak akan berpaling.

Cinta itu satu kata
Berjuta kesedihan dan kebahagiaan
Rindu hanyalah sebuah kata
Tentang seseorang:(

Cinta dan rindu itu nyata
Namun tak dapat dilihat
Tak dapat disentuh ataupun digenggam
Hanya bisa dirasakan.

Jika cintamu adalah angin?
Maka, ijinkan aku menjadi batu 
Agar tidak tertiup seperti daun-daun.
Jika parasmu adalah senja?
Jangan hadir seketika waktuku mulai petang.
Namun, percayalah!
Aku adalah sebuah kapal yang mengarungi lautan, diterpa ombak, tetap menerjang.
Sebab aku yakin, bahwa kamu adalah pelabuhan terakhirku:(
Karot, 2021

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Indonesia sebagai Sarana Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Gambar
  Oleh : Oktavianus Nokar (Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Katolik Indonesia Santu Pulus Ruteng) Ditinjau dari segi usia, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang masih muda. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional baru lahir pada tahun 1928 yang ditandai dengan adanya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Sejak itu pula nama bahasa Indonesia dipakai dengan nama itu yang dimana sebelumnya dikenal dengan bahasa Melayu. Setelah Indonesia merdeka, bahasa Indonesia ini dijadikan sebagai bahasa negara, bahasa persatuan, seperti dapat dilihat pada Undang-Undang Dasar 1945, pasal 36. Ini berarti bahwa, sebagai bahasa negara bahasa Indonesia baru lahir pada tahun 1945 bersamaan dengan disahkannya Undang-Undang Dasar 1945. Suatu kenyataan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi di negara kita ini sedang mengalami perkembangan yang pesat. Kepesatan perkembangannya itu perlu diimbangi de...
Baca selengkapnya