Badai Corona
Wajah yang cerah
Hati gembira yang berserih tak tampak lagi
Pada wajah yang lugu,
Tubuh yang kaku,
Kau tanamkan egomu.
Langkahku mulai kaku.
Tak memandang harta, tahta sekalipun keluarga
Kau menyambar melebihi kilat.
Penghuni bumi di renggut dalam bentuk remuk,
Bergumpal-gumpal awan di langit
tak segumpal duka yang ku gendong.
Kepada Tuhan yang Mahakasih,
Tulus bersembah berserah diri
Memohon kekuatan serta pengampunan.
Badai Corona datang dengan tiba-tiba
Menyodorkan duka serta lara
Memeras air mata.
Corona...
Kau meneroboskan pertahanan
Makhluk Tuhan tak cukup tenaga untuk bertahan
Menghantam habis-habisan ribuan korban
Semua insan bersujud kepada Tuhan
Warga kota maupun desa
Menangis tertawa dalam penderitaan
Berdoa memohon perlindungan
Semoga derita segera berlalu.
Mantap ase.
BalasHapus