Separuh Rindu untuk Dirimu



Kemarin kau masih bersamaku disini
Bersama kita menatap merahnya senja
yang kian berlalu
Menyambut malam mengusir kehangatan.

Ku rindu kamu dalam diam dan gerak
Dalam sunyi dan dalam sepi
Dalam gelap apalagi terang

Mengapa malam ini berbeda?
Mengapa hanya kicauan alam yang menemani?
Di mana suara merdu mu?
Aku bosan berdiam diri 
Terpaku pada sunyi dan pilu ini.

Di tengah kebisuan ini
Kutuliskan bait demi bait keluh kesahku tentang kamu 
Ku ungkapan rasa rinduku untuk bertemu 
Paras wajahmu kujadikan tempat untuk berteduh
Dikala rindu terus menggebu.

Dingin
Angin malam ini terasa sangat dingin
Sama halnya dengan diriku yang sendirian di sudut kota Ruteng ini
Menahan rindu yang teramat dalam
Sebuah rindu yang tak akan pernah dimengerti oleh siapapun
Ya, aku tahu rinduku ini berlebihan
Namun, bolehkah aku masih terus merindu?
Pada sosok parasmu yang selalu aku idamkan?

Pakar Rindu:(




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Indonesia sebagai Sarana Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)