Kau Anggap Apa Dirimu?
Kau anggap apa dirimu?
Apakah seberkas sinar?
Atau hanya pecandu rinduku?
Entahlah!
Aku hanya berpikir
Kau adalah sebuah musik lagu cinta,
Karena disana aku masih bisa bernyanyi walau musik telah berhenti.
Kau anggap apa dirimu?
Apakah sesederet sinar fajar pagi hari?
Ataukah hanya sebuah kain yang menyelimuti ku dikala aku dilandasi kedinginan?
Entahlah!
Aku hanya berpikir
Kau adalah majas di setiap bait-baitku
Sebagai pelengkap puisi cintaku.
Kau anggap apa dirimu?
Apakah setitik air hujan?
Ataukah hanya sebuah mercusuar di pinggir pantai?
Entahlah!
Aku hanya berpikir
Kau adalah sebuah senja
Dan aku penikmat setiamu.
Kau anggap apa dirimu?
Apakah sebuah rembulan malam?
Ataukah hanya sederet dinding rumahku yang menatap ku tanpa malu?
Entahlah!
Aku hanya berpikir bahwa kamu adalah pendengar setia di setiap rintihan-rintihanku.
Akhirnya,
Aku katakan.
Senyuman mu begitu unik,
Mampu membangkitkan gelora asmara dalam dada.
Tak kala hatiku menahan rasa yang memporak-porandakan jiwa yang merana.
Dengarlah!
Yang ku inginkan sekarang adalah depakmu.
Menghangatkan jiwaku dikala kedinginan kota Ruteng menghancurkan segala niat dan pengharapan ku.
Komentar
Posting Komentar