Ikhlas

Ku punguti serpihan-serpihan luka.
Ku satupadukan dalam peti bercorak cinta.
Agar tubuh lekas sembuh.

Pergi saja!
Jangan berbalik arah.
Agar aku tak terlarut dalam resah dan gelisah.
Biarkan seuntaian do'a mengiringi langkahmu.
Bahagiakan dia. 
Jadilah bidadarinya!

Tahukah  kamu?
Aku pernah terbakar oleh api cemburu yang besar.
Tapi, tenang saja.
Aku sadar, rupamu yang terekam dibenakku tak dapat ku genggam.
Hatimu pernah kujadikan tamu terbesar.
Hingga aku lalai memulai hari.
Menyambut mentari.

Juga pernah aku bergema.
Gaungkan namamu dalam do'a.
Agung. Sungguh agung.
Namun, perlahan menghilang.
Ditelan heningnya malam.

Huhhhh....
Ikhlas.
Segudang rindu ku hempaskan.
Setumpuk kenangan ku lepaskan bersama serpihan-serpihan kalbu.
Sejuta harapan ku kuburkan dengan ikhlas.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Indonesia sebagai Sarana Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)