Rembulan di Mata Ibu

Kala itu, aku berbaring diatas palungan.
Bersandarkan bahu sebagai tumpuan.
Sejenak aku terdiam, membuka kembali kenangan.

Ibu...
Disini aku bergurau
Mengartikan cinta kasihmu yang tak kunjung kurang.
Mendefinisikan ajaranmu penuh kejujuran.
Memahami keikhlasan tanpa balasan.
Mendalami do'a penuh iman.
Untukmu Ibu.

Tekadmu tak pernah ditelan masa
Niatmu tak pernah terkubur dusta.
Kau timang langkah-langkahku
Hingga aku mulai beranjak dewasa.

Ibu.. 
Tak terdengar olehku akan keluh dan kesah
Tak terlihat olehku akan susah dan nestapa.
Kau pancarkan bahagia dengan lentera kencana.
Memancarkan cahaya kepadaku, selayaknya mercusuar.

Ibu...
Sungguh, cinta kasihmu tak terurai dalam kata.
Aku terlelap dalam duka jika kau berpaling muka.

Ibu...
Aku tak mau kau cepat tua
Aku tak mau kau murka akan usia
Yang ku mau, kau tetap bersamaku
Hingga dunia kian menua.

Ibu...
Yang kulihat 
Rembulan kebahagiaan ada dimatamu.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Indonesia sebagai Sarana Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)