Separuh Jiwaku Tenggelam karena Ulahmu

Jiwaku membelenggu
Hati merana menahan karsa 
Sejuta amara bertumpukan dalam dada
Dalamnya lautan luas diluar sana
Tak sebanding dengan dalamnya rasa kesal yang tertanam sekian lama.

Kau tau?
Ulahmu menjatuhkan!
Sulit bagiku tuk merangkul kembali tentang kisah yang pernah terurai dalam canda tawa.
Lantaran aku terdiam.
Mengartikan egomu yang terpelihara.

Kala itu kita adalah saudara.
Yang terlahir dari rahim yang berbeda.
Senyuman unikmu kujadikan semangat dalam menata aksara.

Maka dari itu.
Jangan biarkan aku berdiri tegak ditengah muara ini.
Menanti datangnya lautan luas dengan ombak menerpa. 
Menghapus semua jejak langkah yang tersusun rapi atas nama sahabat.

Bantu aku!
Usirlah kebisuan ini.
Jangan biarkan aku terlarut dalam mimpi burukku.
Sebab, jika tidak.
Jiwaku tetap tenggelam dalam lautan karena ulahmu.
Marilah! Kita pulang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Indonesia sebagai Sarana Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)