Virtual

Sore itu kita bersama bercengkrama
Memulai pertemuan pada layar kaca
Kita berkenalan

Kau mulai bercerita
Bahwa kau trauma atas nama cinta
Aku menyuguhkan kau segudang rindu
Bukan sekedar percobaan, ku beri kepercayaan
Kau tata rinduku dengan lapang dada
Hingga perlahan
Aku merasa ada kedamaian

Kau bercerita
Bertahun-tahun kau berjalan sendirian
Tak ada kedamaian, tak ada bahu menopang kepala sebagai sandaran
Yakinku semakin kuat
Niatku membanjir 
Tekadku bertumpang-tindih
Ada harapan mengisi kekosongan
Dikala hatimu bertaburan rasa trauma itu

Harapku sederhana
Jangan membuatku tergila-gila
Apalagi sampai trauma
Sebab kau belum sempat ku genggam
Takutnya semesta memaksaku untuk melepaskan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Indonesia sebagai Sarana Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)