Mari Merenung
Bunga yang kita semai dahulu
Hilang semerbak dalam sekejap
Tangkai mawar mendadak patah
Sementara kita belumlah usai
Duniaku, duniamu, dunia kita, mendadak hancur lebur
Sulit. Membangun asa dari serpihan-serpihan kisah
Satu kesalahpahaman mengubur jutaan kenangan
Menghapus kebaikan karena satu kesalahan.
Wahai makhluk hidup
Sadarkan aku dari ucapanku.
Sebelum petang tiba meninggalkan jejak
Sebelum fajar menyingsing kembali menyinari bumi
Aksara mewakili ribuan dosa
Maaf.
Marilah!
Kita pulang. Ke sarang sederhana di bawah lindungan Ka'bah.
Komentar
Posting Komentar