Gugur

Bunga yang ku semai dahulu mendadak melayu
Ku rajut lagi kisah merayumu
Aku terlarut pada rindu yang menggebu


Dalam benakku, terbentur seribu tanya
Ku coba menjawab
Dengan pena, menghitamkan putih


Aku mencintai hingga melupa diri
Duri yang kau beri
Tertanam rapi di relung hati
Kemerdekaan tanpa cintamu adalah yang dinanti.


Aku memilih diam
Menyebutmu dalam do'a lebih menyenangkan
Bagiku, mengutarakan itu mematikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Indonesia sebagai Sarana Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)